Begitu pandai engkau merayu aku
Hingga aku termakan bujuk rayumu
Alangkah hebat engkau menggodaku
Hingga kulakukan dosa dan maksiat untukmu
Sungguh istiqomah engkau terus menggoda
Dengan janji manismu yang tidak seberapa
Sampai seluruh manusia pun bertekuk lutut padamu
Tak terkecuali aku
Engkau setiap hari selalu hadir di kehidupanku
Engkau setiap waktu selalu menjebakku
Engkau setiap bulan memaksaku
Engkau setiap saat pula menggodaku
Apabila aku menjauh
Kau coba dekati aku
Apabila aku mendekat padamu
Kau rangkul aku seakan aku temanmu
Bila aku terhindar dari bujukanmu
Engkau coba untuk berkawan denganku
Bila aku telah termakan bujuk rayumu
Engkau katakan kalau aku adalah cintamu
Duhai dosa
Siapakah engkau?
Yang membuatku melalaikan ibadahku?
Hanya untuk beribadah padamu?
Duhai Tuhan
Masihkah terbuka pintu ampunanmu padaku?
Masihkah ada cinta sucimu untukku?
Masihkan tersedia hidayahmu bagiku?
Duhai Tuhan
Hambamu ini telah termakan godaan dunia
Hambamu ini telah penuh akan dosa
Untuk itu, masih adakah surga untukku?

Puisi ini saya buat untuk para pembaca blog ini yang masih saja melalaikan diri dari perintah untuk beribadah.. Saya menggambarkan dosa bagaikan teman yang selalu tersedia di samping kita dalam keadaan apa pun, dan setan lah pendampingnya. Saya harap puisi singkat ini mampu menyadarkan hati dan lisan kita.